Kamis, 15 Januari 2015

A!

Kisah ini berawal dari sebuah pertemuan di sebuah forum yang sama-sama kita ikuti. Dia adalah kakak kelasku, 1 tahun diatas aku dan umur kita hanya beda 1 tahun 1 minggu. Kita lahir di hari yang sama, bulan yang sama tapi tahun yang berbeda. Awalnya aku hanya mengagumi wajahnya, tapi setelah itu aku sering bertemu dia di masjid sekolah untuk beribadah. Dan lama-kelamaan rasa ini berkembang bukan lebih dari sekedar mengagumi. Dia laki-laki yang sangat berbeda dari yang lain, dia ramah, sopan, sholeh, rajin beribadah dan tampan. Di pikiranku, untuk zaman sekarang laki-laki dengan wajah seperti dia pasti "banyak ceweknya" tapi ternyata dengan usianya sekarang 18 tahun dia belum pernah pacaran sedangkan setiap wanita mengaguminya. Semakin hari aku semakin mengaguminya selalu ada hal yang membuat aku tidak bisa tidak suka dengan hal-hal yang dilakukannya. Dan selalu saja aku melakukan atau melontarkan hal-hal bodoh tentang dia, mungkin untuk orang yang belum kenal aku mereka akan berkata aku terlalu percaya diri. Aku sadar aku tidak bisa memilikinya, kita sangat berbeda dan kita tidak mungkin untuk bersama. Tapi di sisi lain aku berharap setidaknya ada celah untuk kemungkinan terkecil aku masuk kedalamnya. Teman-temanku selalu mengatakan aku harus optimis untuk bisa bersama dia, tapi semua itu terkalahkan dengan pikiranku yang terlalu realistis.

Tanpa aku sadari aku telah merasakan rasa yang berbeda dari sebelumnya. Yang dulu hanya mengagumi kini berubah menjadi menyukai. Hal yang pertama kali aku lakukan setelah sampai sekolah adalah keluar kelas diam di balkon hanya untuk menunggu dia lewat ke kelasnya, mungkin hampir setiap hari aku lakukan hal yang sama. Sampai pada akhirnya aku mendengar kabar bahwa dia dekat dengan seorang wanita adik kelas ku, dia 1 tahun di bawahku dan 2 tahun di bawah dia. Setelah aku cari tau semua di sosial media semakin terlihat jelas ada yang berbeda antara mereka, Ya.. aku bisa apa, aku bukan siapa-siapa dia. Mungkin setelah kelulusan nanti semua akan jelas hubungan mereka. Aku memang kecewa, sedih tapi aku tidak bisa terus seperti ini. Mungkin ini hanya candaan konyol yang aku dan teman-temanku katakan untuk menghiburku. Aku harap semua akan indah seperti film crazy little thing called love dan dia boleh dengan siapapun dia menjalin hubungan tapi aku janji kita akan bertemu nanti ketika kita sama-sama sukses dan kita bisa bertemu kembali dan akhirnya kita bisa bersama.